Manusia lupa fungsinya terhadap manusia.
Memanusiakan dirinya saja.
Lainlain binatang, setan, atau sampah.
Memangsa dengan buasnya.
sajak tuan kaya
Kenapa cangkul dan arit tak lagi kau jinjing saban pagi.
Juga kerbau kau tukar dengan sepeda motor.
Aku lihat traktor berpindah tangan.
Sawahmu subur tak sulit padi tumbuh.
Kenapa kau ganti camping dengan helm plastik.
Lumbunglumbung melompong.
Beras kita tak lagi ada dipasar.
Beras import jadi rebutan pedagang.
Petani kita jadi buruh upahan.
Petani kita tak berladang.
alaaaammaakkk
inu
maret 2011
alamaaak
kami datang dengan kaki telanjang
juga juta kecewa yang terpendam
kau tau tanahtanah didesa sudah tak tumbuh lagi padi
mudamudi berseragam pagi sampai hampir malam
habis terperas dihadap mesin ternak uang kapitalis
pacul, traktor, sapi jadi rongsok disudut rumah mantan petani
dan kami yang sedikit ini datang
aku tau,
tuan dapat untung besar dari setan globalisasi
aku tau,
tuan takut pula untuk bilang tidak pada asing
tuan..
tanah lahir kami sudah tak punya lagi istiadat
tanah lahir kami sudah berubah kejam
tuan..
kami datang menghadapmu
mengancam!!!
Inu
Maret 2011
kami mengancam
Rupanya kita asik dengan kebodohan ini.
Bergumam dan menggerutu.
Berdamai dengan nasib yang paceklik.
Juga mengolokolok diri akan kemalasan.
Diluar sana perampok menjarah.
Bengis tak kenyangkenyang.
Kita lengah dan pingsan.
Kelelahan mengais rizki yang begitu sulit.
Hargaharga tak sudi berdamai dengan kantong kita.
Dan kita disibukan dengan berita telivisi.
Tentang selebriti yang menikah kedua kali.
Kita diperkuda, ditutup kedua mata.
Agar tak nampak kejahatan mereka.
Juga diperah bagai kerbau.
Keringat dan tulang remuk habis tenaga.
Penindasan ini begitu rapi.
Kita menikmati setengah sadar.
Dibiar pulas dengan mimpi.
Dan tak berdaya dengan jam kerja.
april 2011
berdamai dengan kebodohan
Bukan Penyair © 2011
Bloggerized by : GosuBlogger - Wordpress Theme designed by DT Website Templates