Rupanya kita asik dengan kebodohan ini.
Bergumam dan menggerutu.
Berdamai dengan nasib yang paceklik.
Juga mengolokolok diri akan kemalasan.
Diluar sana perampok menjarah.
Bengis tak kenyangkenyang.
Kita lengah dan pingsan.
Kelelahan mengais rizki yang begitu sulit.
Hargaharga tak sudi berdamai dengan kantong kita.
Dan kita disibukan dengan berita telivisi.
Tentang selebriti yang menikah kedua kali.
Kita diperkuda, ditutup kedua mata.
Agar tak nampak kejahatan mereka.
Juga diperah bagai kerbau.
Keringat dan tulang remuk habis tenaga.
Penindasan ini begitu rapi.
Kita menikmati setengah sadar.
Dibiar pulas dengan mimpi.
Dan tak berdaya dengan jam kerja.
april 2011
berdamai dengan kebodohan
Aku mati esok
Lalu bangkit sebentar
Dan mati lagi
Di potong
Di cincang
otsorsing
Ditaman lumpur rumah tergenang dan seorang ibu duduk menyusui putrinya. Sementara ayah berteriak diatas tanggul menghujat negara yang terus saja berpihak pada pengusaha.
tragedi taman lumpur
Jiwaku tergantung ditiang
Bersama
Merah
Putih
Tubuhku menggigil
Telanjang
Gelandangan
Tak berpapan
merah putih
Padam
Serentak
Nyamuk
Nyerbu
Masuk......
kotak buruh
Bukan Penyair © 2011
Bloggerized by : GosuBlogger - Wordpress Theme designed by DT Website Templates