setangkai mawar
juga seloki madu
ku letakkan disisimu
sedari malam kau merintih
persembahan
:astuty ningsih & inu
(AN)
Di sepanjang lorong bercecer mainan
Kupunguti serakan sepatu dan jaket
Boneka kusisihkan
Sebaran remahan kue
Pakaian bergelantungan sembarang
'tentram' adalah kata yang ganjil
Bahkan terasa langka.
Hanya ketika mereka tertidur di malam hari,
Anakku tenang dan senyap..
Tapi kurindu gaduh dan ribut itu lagi
Hidupku serasa lengkap
Bising,begitu kata orang,Aneh,orang bilang begitu
Namun..rumah terasa surga..buatku
Dan..Semua itu,berkat anak anakku...
Anakku
untuk: Iwan Nouse
Biar darah anakku mengalir dosa lama
kau tau..
hidup ini butuh pangan
lalu ku tebas hutan
kutukar glondongan itu dengan semangkuk nasi dan sup
susunya sudah tersedia
tangisnya tak lagi pecah
aku tau
leluhur murka
setan setan gunung dan penghuni rimba ikut murka
sajak pembalak
lamunan kawan
harinya dijerat hutang
katanya koperasi
anggotanya takan merugi
hartanya dikuras
bunga melonjak
surat tanah jadi jaminan
"itu"ia tunjukan ruko di ujung jalan
koperasi
siapa bapaknya dulu
anaknya nakal
koperasi berubah haluan
menjerat
orang miskin semakin melarat
koperasi
bapak mu sudah mati
jahat kau kini
koperasi
pak lurah,tolong..!!
koperasi nakal dikemplang
pak gubernur,tolong..!!
koperasi nakal ditertibkan
inu
salemba
04032010
koperasi nakal
diantara helak tawa
lantai dansa
berpasang pasang kaki menari
aku disofa biru
miskin cahaya
remang mabuk kepayang
yang kupandang datang
pesona jelita
bahenol dibalut gaut merah
badan ku berguncang
semakin dekat ia semakin
duduk di paha kanan ku
tanpa permisi
aku persilahkan
dituangkan beer pada gelas kaca
jejak bibirnya lekat
bathinku berkata cepat kau lepas bajuku
birahi sudah diujung kepala
senyum tanpa kata
dipegang kelaminku yang tegang.........
aku tunduk..
aku takluk..
aku hanyut..
aouugh........
pikrku ranjang dan segala gelora
fantasi..desah..kenikmatan
tanganku dipegang
merayu
bisik lembut
"mau abang ku temani tidur"
iman ku hancur
kaki ini melaju ikut perintah
hanya berdua
dentum tidak lagi ada
kau benamkan aku dalam nikmat ini
aku lelah
lelap
hingga pagi datang terlalu dini
ku tatap sang penghibur
masih lelap
masih tersisa lelah pada wajahnya
kupandang..
kupandang..
terjun air mata ku
si bahenol masih belia
yang ku tiduri
yang mendesah semalam
yang ku guncang diranjang
belia...
muda...
seperti ku tiduri anakku sendiri
inu
senayan 17022010
gairah salah
aku didamprat kaum sendiri
ia caci secaci caci nya
wajah ini basah
baru saja ku taburi bedak
lumer..
luntur..
bercak liur mu
membekas..wahai pencaci
kau dan anak gadismu
tak ku lupa hingga mati
suami
juga ayah
semalaman bergelut desah
memadu gairah di ranjang reot
aku objek birahinya
salah....?
tak pernah ku undang datang
rindupun sedikit saja tidak
apalagi harus mencinta
cinta.......
aku sudah teraniaya dengan namanya
kau dan anak gadismu
tak kan ku lupa hingga mati
gaun yang kukenakan
tak lebih mahal dari gincu mu nyonya
bedak yang ku pakai
tak sebanding dengan saku mu sekolah nona muda
aku miskin
memang
aku tak berpendidikan
memang
aku perempuan malam
memang
lalu aku layak diperolok
kau dan anak gadismu
tak kan ku lupa hingga mati
inu.
joglo
260210
ini aku
Bukan Penyair © 2011
Bloggerized by : GosuBlogger - Wordpress Theme designed by DT Website Templates